Antaraayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah terdapat hubungan yang sangat erat karena keduanya sama-sama berasal dari Allah. Kalau kita memperhati kan ayat qauliyah, yakni Al-Qur'an, kita akan mendapati sekian banyak perintah dan anjuran untuk memperhati kan ayat-ayat kauniyah. Assalamualaikumwr.wb, artikel kali ini membahas tantang Ayat - Ayat Al-Qur'an dan Hadis Tentang Ilmu Pengetahuan, mencari ilmu hukumnya wajib, dan sebagaimana jika kita berilmu maka di dunia kita berkehidupan dengan baik. karena ilmu lah yang bisa mengontrol diri kita terhadap aktivitas di dunia. jadi apa sih ayat-ayat dan hadis nya, mari simak dibawah ini : Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan." Ketiga, surah At-Taubah [9]: 40, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3) Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Makadarah ini haram hukumnya untuk dimakan atau dimanfaatkan, seperti yang tertuang dalam surat Al-Maidah ayat 3 yaitu. "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah". Pada ayat tersebut dijelaskan larangan dalam mengkonsumsi atau memanfaatkan darah secara langsung atau tidak. XObq. Ilustrasi Al-quran. Foto Iqbal nuril anwar/ Ali 'Imran ayat 162 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Di akhirat tidak ada sedikit pun perbuatan aniaya. Semua akan mendapat balasan amal perbuatannya secara adil. Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah, sungguh-sungguh menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, sama dengan orang yang kembali dengan membawa kemurkaan besar dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam? Pasti tidak sama. Neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat surat Ali 'Imran ayat 162 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Ali 'Imran Ayat 162A fa manittaba'a riḍwānallāhi kamam bā`a bisakhaṭim minallāhi wa ma`wāhu jahannam, wa bi`sal-maṣīrApakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan yang besar dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat lengkap Surat Ali 'Imran Ayat 162 menurut Kemenag RIOrang yang mencari keridaan Allah dengan beribadah dan beramal saleh tidak sama dengan orang yang memperoleh murka Allah, karena berbuat maksiat, melanggar larangan-larangan-Nya dan meninggalkan kewajibannya. Orang yang memperoleh murka Allah itu tempatnya di neraka jahanam, dan itu adalah tempat kembali yang Al-Qur'an banyak terdapat ayat yang dirangkaikan menyebut dua golongan yang berbeda yang memang sifat-sifat mereka berbeda dan berlawanan misalnya ayatMaka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? ... ar-Rad/1319.Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik surga lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi¦al-Qasas/2861.Kedua golongan itu masing-masing mempunyai tingkatan, karena pada hari Kiamat nanti yang merupakan hari pembalasan, kedua golongan itu akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Orang yang banyak berbuat baik akan tinggi tingkatannya dan orang yang banyak kejahatannya akan berada di tingkat yang paling rendah. Tingkatan golongan manusia yang tertinggi biasa disebut ar-rafiul ala, yaitu tingkat yang dicapai oleh Nabi Muhammad saw, dan yang terendah disebut ad-darkul asfal. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa manusia di sisi Allah apakah ia baik ataukah jelek, adalah bertingkat-tingkat kebaikan dan kejelekannya. Allah Maha Mengetahui akan tingkat-tingkat amal perbuatan mereka dan memberi balasan sesuai dengan amal perbuatan selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected] 14 Ayat Al Quran Tentang Darah - Darah adalah sesuatu yang keluar dari makhluk hidup. Darah diharamkan bagi umat Islam untuk dikonsumsi, baik itu darah manusia, darah hewan ataupun yang lainnya, kecuali darah hati dan limfa. Darah yang diharamkan adalah darah yang mengalir dan darah yang ditumpahkan darah yang memancar saat hewan disembelih. Adapun darah yang tidak mengalir seperti darah yang terdapat pada sisa-sisa daging maka itu dihalalkan. Inilah yang disepakati para ulama. Baca Juga 6 Ayat Al-Quran Tentang Baitul Maqdis Di dalam Al-Quran, darah banyak disebutkan ketika menyebutkan keharamannya sebagaimana daging babi dan juga ketika Allah mengisahkan mengenai penciptaan manusia segumpal darah. Maka dari itulah kami tertarik untuk membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang darah. Simak selengkapnya pada tulisan ini. 1 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Al-Baqarah 30 2 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Baqarah 173 3 Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala. Dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah, mengundi nasib dengan anak panah itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Maa’idah 3 4 Katakanlah "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Al-An’aam 145 5 Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. Al-A’raaf 133 6 Mereka datang membawa baju gamisnya yang berlumuran dengan darah palsu. Ya'qub berkata "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu; maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." Yusuf 18 7 Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. An-Nahl 66 8 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu memakan bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. An-Nahl 115 9 Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur- angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Al-Hajj 5 10 Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Al-Mu’minuun 14 11 Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian kamu dibiarkan hidup supaya kamu sampai kepada masa dewasa, kemudian dibiarkan kamu hidup lagi sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya. Al-Mu’min 67 12 Dan tiada pula makanan sedikitpun baginya kecuali dari darah dan nanah. Al-Haaqqah 36 13 kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, Al-Qiyaamah 38 14 Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Al-Alaq 2 Itulah pembahasan singkat kita mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang darah. Semoga pembahasan ini semakin menambah wawasan kita tentang Al-Quran sehingga kita lebih mencintainya dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Baca Juga 9 Ayat Al-Quran Tentang Rahim Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 24 Shafar 1439 Hijriyah/14 November 2017 Masehi. Jakarta - Surat Al-Alaq dalam Alquran khususnya 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad menerima wahyu itu saat sedang bertafakur di gua inilah yang menjadi tonggak perubahan peradaban dunia, yakni pentingnya ilmu pengetahuan. Perubahan dari kehidupan jahiliyah menjadi terang benderang. Perubahan-perubahan itu diawali dengan Iqra bacalah. Perintah membaca itu harus dimaknai bukan sebatas membaca lembaran-lembaran buku, melainkan juga membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan alam adalah surah ke-96 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Al-Alaq artinya segumpal surat Al-Alaq dari ayat 1 hingga 19 di dalam pertama,1. اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚIqra` bismi rabbikallażī khalaqArtinya Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang pertama merupakan perintah untuk mencari ilmu. Ilmu yang bersifat umum baik ilmu yang menyangkut ayat Alquran dan ayat yang terjadi di alam. Ayat qauliyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berupa firmanNya, yaitu Al-Quran. Dan ayat-ayat kauniyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang berupa keadaan alam berfirman dalam Alquran"Dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? QS. Az-Zariyat 20-212. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚkhalaqal-insāna min 'alaqDia telah menciptakan manusia dari segumpal juga berfirman dalam QS. Al-Mukminun 12-14. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." QS. Al-Mukminun 12-143. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙiqra` wa rabbukal-akramBacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,4. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙallażī 'allama bil-qalamYang mengajar manusia dengan عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ'allamal-insāna mā lam ya'lamDia mengajarkan manusia apa yang tidak كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙkallā innal-insāna layaṭgāSekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,7. اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗar ra`āhustagnāaApabila melihat dirinya serba اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗinna ilā rabbikar-ruj'āSungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Secara spesifik, istilah guru didefinisikan sebagai seorang pengajar dan pendidik profesional di lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu dan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik di tingkat dasar maupun menengah. Namun dalam definisi lebih luas, siapa saja yang memberikan pengetahuan dan mengajarkan suatu ilmu adalah guru walaupun di luar lingkungan lembaga pendidikan formal. Berbicara tentang guru tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang berilmu, berwawasan luas di bidang tertentu, berjasa mengantarkan orang lain kepada kebaikan, dan mencegahnya dari keburukan. Sebab, hanya orang-orang berilmu, berwawasan luas, dan menginginkan orang lain menjadi baik, yang mampu menjalankan tugas-tugas tersebut. Sebagai agama yang mulia, Islam mendorong sekali umatnya menjadi seorang pendidik yang berilmu, menyuruh kepada kebaikan, mencegah dari keburukan. Bahkan, mereka digolongkan sebagai orang-orang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat. Hal itu seperti tercermin dalam salah satu ayat Al-Quran, Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung, Surat Ali Imran ayat 104. Ayat itu juga didukung oleh pesan Rasulullah saw. kepada Abu Darda, “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pecinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka,” HR Al-Baihaqi. Di mana ada anjuran, pasti ada keutamaan. Demikian halnya anjuran menjadi orang yang berilmu. Berikut adalah ayat-ayat yang menyebutkan keutaman orang-orang berilmu. Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan demikian, Surat Ali Imran ayat 18. Perhatikanlah ayat ini. Allah menyandarkan pernyataan-Nya kepada diri-Nya, kemudian kepada para malaikat, dan kepada orang-orang berilmu. Cukup mulialah mereka yang disandingkan dengan yang mulia, apalagi Yang Maha Mulia. Ayat yang cukup populer dan mengangkat kedudukan orang berilmu adalah, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, Surat Al-Mujadilah ayat 11. Kaitan dengan ayat ini, Ibnu Abbas menambahkan, “Orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tujuh ratus derajat di atas orang-orang mukmin.” Sebab, keunggulan mereka salah satunya karena takut kepada Allah, Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmuulama, Surat Fathir ayat 28. Tak hanya itu, orang-orang berilmu juga diberi amanah untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya dan menjadi tempat bertanya, sebagaimana dalam ayat, Berkatalah orang-orang yang dikaruniai ilmu, “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang- orang yang sabar," Surat Al-Qashash ayat 80; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan, Surat An-Nahl [16-34. Masih banyak lagi ayat yang menunjukkan kedudukan dan keutamaan mereka. Sementara dalam hadits, kedudukan dan keutamaan orang berilmu dapat kita jumpai dalam puluhan, bahkan mungkin ratusan sabda Rasulullah saw. Antara lain adalah, “Para ulama itu pewaris para nabi.” Bayangkan, betapa tingginya kedudukan orang berilmu, hingga menyandang gelar sebagai pewaris para nabi. Sedangkan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi di atas para nabi dan rasul. Keunggulan lainnya adalah orang berilmu juga dimintakan ampunan oleh semua yang ada di langit dan bumi. Di antaranya oleh para malaikat. Bahkan, dalam hadits lain, disebutkan, “Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka ia mulai diberi pemahaman dalam urusan agama ilmu.” Kemudian kematian mereka dianggap sebagai duka yang sangat mendalam, bahkan menjadi pertanda kian dekatnya hari Kiamat, “Di antara pertanda Kiamat adalah hilangnya ilmu.” HR. Abu Dawud. Sementara hilangnya ilmu, menurut hadits lain, terjadi dengan kematian orang-orang yang berilmu. Di alam kubur mereka juga mendapat pahala yang terus mengalir. Hal itu sebagaimana yang diungkap dalam hadits, “Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan,” HR. Al-Tirmidzi. Sebagai orang yang merintis dan mengajak kebaikan, guru dan orang berilmu juga berhak mendapat balasan sebagaimana yang digambarkan dalam sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang menempuh jalan kebaikan, maka dia mendapat pahalanya, sekaligus pahala orang yang turut mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun,” HR. Ibnu Abi Syaibah. “Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang berkat ajakanmu maka itu jauh lebih baik bagimu daripada kekayaan paling berharga,” al-Bukhari dan Muslim. Di akhirat, orang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya juga mendapat perlakuan istimewa dibanding yang lain. Salah satunya masuk surga tanpa hisab. Hadits riwayat Ibnu Abdil Barr juga menyatakan, “Pada hari Kiamat, tinta orang-orang yang berilmu ditimbang dengan darah para syuhada.” Sementara menurut hadits lain, golongan yang diberi kesempatan memberikan syafaat, di samping para nabi dan para syuhada, adalah orang-orang berilmu. Demikian sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Majah. Demikian kemuliaan dan keutamaan guru dan orang berilmu di mata Allah dan rasul-Nya. Selamat hari guru kepada para guru! Semoga Allah membalas setiap tetes keringatmu dengan pembalasan yang berlipat-lipat. Wallahu a’lam. Penulis M Tatam Wijaya Editor Alhafiz Kurniawan Sekedar berbagi.. Belajar memandang dan menganalisa judul-judul surat di Al Qur’an dengan kacamata ilmiah. Untuk diaplikasikan sebagai Asy Syifaa’ Obat. Dalam pemetaan anatomi/sistem tubuh manusia, darah dikodifikasi dengan angka 8. Nah.. lalu diambil surat-surat yang berjumlah 8 ayat. ✅ Qs. 94 Alam Nasyrah ✅ Qs. 95 At Tiin ✅ Qs. 102 At Takaatsur ✅ Qs. 98 Al Bayinah ✅ Qs. 99 Az Zalzalah Perhatikan 📝 Surat ke 94 dan 95 bersebelahan letaknya 📝 Begitu juga surat ke 98 dan 99 Kita analisa lebih lanjut 📝 9 + 4 = 13, Qs. 13 Ar Ra’du , Petir 📝 9 + 5 = 14, Qs. 14 Ibrahiim, Simbol Api Dalam hubungannya dengan darah, Petir dan Api mempunyai karakter TERANG. Hal ini terkait dengan unsur DARAH PUTIH Lalu analisa surat 98 dan 99 📝 9 + 8 = 17, Qs. 17, Al Israa’, Perjalanan Malam 📝 9 + 9 = 18, Qs. 18, Al Kahfi , Gua Dalam hubungannya dengan darah, Malam dan Gua mempunyai karakter GELAP. Hal ini terkait dengan unsur DARAH MERAH Secara dimensi ruang, Petir jauh lebih kecil dari Malam, dan api jauh lebih kecil dari Gua sebagai penerang. Dalam realitanya, volume darah putihpun, jauh lebih sedikit dari volume darah merah. Karakter petir dan api, panas, agresif, aktif, menyerang, sesuai dengan katakter darah putih, yang melindungi dan menyerang penyakit2, kuman, virus yang mengancam, walau volumenya jauh lebih sedikit, ia adalah sebagai unsur dari kekebalan tubuh manusia. Nah.. bagaimana dengan Qs. 102 ? 📝 Bila dijumlahkan, nomor surat dengan ayatnya, 102 + 8 = 110. 📝 Qs. 110, An Nashr, pertolongan. Dalam konteks sistem darah ia adalah sistem transportasinya, untuk pendistribusian unsur2 asupan yang dibutuhkan keseluruh bagian tubuh. 📝 Nilai 1 + 1 + 0 = 2. Huruf ke 2 adalah Ba 📝 Surat ini terletak pd ain ke 27, huruf 27 adalah Ha. Kedua inisial tersebut, bila digabungkan menjadi Ha dan Ba, atau dlm sistem darah dikenal sebagai Hb. Fungsi Hb ini sedemikian vital dalam kesehatan darah. Unsur Hb dalam darah sangat terkait dengan sistem sel/unsur darah merah. Karena perhatikan nilai 110 nya, yang merupakan jumlah ayat dari surat ke 18 Al Kahfi, Gua sudah dibahas di atas yang juga terkait dengan unsur darah merah. Nah.. dari ke 5 surat yang berjumlah 8 ayat inilah, banyak dijadikan sebagai rumusan dasar dalam pengobatan penyakit yang terkait dengan darah. 📝 8 ayat dari 5 surat tsb menjadi 8 x 5 = 40 Dari dasar nilai surat 40 ini akan terbentuk siklus surat yang tak terputus, sebagaimana sistem darah itu sendiri. Uraiannya ✅ Qs. 40, Al Mu’min, 85 ayat ✅ Qs. 85, Al Buruuj, 22 ayat ✅ Qs. 22, Al Hajj, 78 ayat ✅ Qs. 78, An Nabaa, 40 ayat Nilai 40 ayat terakhir, akan kembali kepada sistem awalnya, Qs. 40, Al Mu’min, 85 ayat. Begitu seterusnya, siklus yang tidak terputus sebagaimana sistem darah. Semoga uraian singkat ini dapat memberikan gambaran, bahwa sistem numerik Al Qur’an, semuanya bermetodologi berdasarkan arahan dari sistem Al Qur’an itu sendiri. 📝🙏😊 Syaiful Husein – 0813 1724 9922 WA jawara2019

ayat alquran tentang golongan darah